[Puskesmas Pangkalan Cirebon]

Ayo Atur Emosi, Bukan diatur Emosi [Video]

weekend ini, tapi kerjaan deadline & revisi gak kelar-kelar 🀯

Kalau ini terjadi ke kamu, apa yang kamu rasakan ?

😁 Riang

😟 Cemas

πŸ˜” Jenuh

😑 Marah

πŸ˜‡ Tenang

Jika emosi negatif menguasai kamu, Tonton video ini sampai habis ya:

πŸ”½πŸ”½πŸ”½

Ayo Atur Emosi, Bukan diatur Emosi

Riang😁, Cemas 😟, Jenuh πŸ˜”, Marah😑, dan TenangπŸ˜‡... adalah bagian emosi yang bisa datang dan pergi di dalam diri kita.

Emosi tersebut bisa ‘menetap’ lebih lama atau ‘berlalu’ lebih cepat dalam diri kita, tergantung respon kita terhadap emosi tersebut.

Jika emosi negatif menguasai kita, segera cari suasana atau aktifitas yang dapat membuat emosi negatif tersebut cepat berlalu, atau cari bantuan tenaga profesional yang dapat membantu kita keluar dari emosi negatif tersebut.

Ingat ya, Seperti juga fisik, mental kita juga butuh asupan bergizi agar mental kita juga tetap sehat.

Kalo mimin boleh tau, kira-kira apa yang jadi moodbooster anda, ketika emosi negatif berusaha menguasai jiwa anda semua? Silahkan share tipsnya di kolom komentar, ya.....

Ayo Atur Emosi, Bukan diatur Emosi [Video]
Ayo Atur Emosi, Bukan diatur Emosi [Video]

Sumber: Kemkes

Jaga Kualitas Nutrisi, Ini Rekomendasi Terbaik Pemberian ASI

Jaga Kualitas Nutrisi, Ini Rekomendasi Terbaik Pemberian ASI
Jaga Kualitas Nutrisi, Ini Rekomendasi Terbaik Pemberian ASI

Banyak manfaat pemberian Air Susu Ibu atau ASI bagi bayi. ASI merupakan makanan terbaik dengan gizi lengkap, mulai dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Tubuh ibu sudah disiapkan bisa memberikan ASI saat bayi lahir ke dunia.

Kandungan ASI sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, seperti perkembangan otak dan mata. Oleh karena itu, para ibu sebaiknya dapat menjaga kualitas nutrisi ASI dengan memerhatikan cara memberikan ASI yang sesuai rekomendasi.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr. Lovely Daisy, MKM menjelaskan, perubahan bentuk makanan dapat melalui banyak tahapan proses, yang mana akan berpengaruh terhadap kandungan nilai gizi. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam pemberian ASI.

Ada beberapa bentuk olahan ASI yang mempunyai risiko tertentu lantaran dapat mengubah kandungan nutrisi. Ini juga dipengaruhi dari proses, tempat, dan lama penyimpanan.

“ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan,” jelas Daisy di Jakarta, ditulis Rabu (29/5).

“Kedua, ASI dikeringkan. ASI ini dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Serangkaian perubahan fisik tersebut, tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein.”

Daisy pun menekankan, terdapat rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI. Yang paling utama adalah ibu sebaiknya menyusui bayi secara langsung.

“Ibu diharapkan menyusui bayi secara langsung karena dapat membangun ikatan batin antara ibu dan bayi. Selain itu, menyusui memberikan manfaat besar bagi ibu dan bayi, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan,” tegasnya.

“Kemudian, menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi. Pada ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara. Sehingga menyusui bukan sekadar memberikan ASI pada bayi.”

Manfaat ASI juga mencegah penyakit tidak menular saat dewasa serta meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ibu. Pemberian ASI secara menyusui ikut meningkatkan bonding yang kuat antara bayi dan ibu.

Rekomendasi Pemberian ASI Perah

Menyusui merupakan salah satu rekomendasi global pemberian makan bayi dan anak, yang mana ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan serta pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun.

“Proses menyusui dimulai dari Inisiasi Menyusu Dini, yaitu proses kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir selama minimal satu jam. Proses ini memudahkan ibu untuk mulai menyusui dan menyusui eksklusif lebih lama,” Direktur Daisy melanjutkan.

Jika bayi tidak mendapatkan ASI, maka berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi, misalnya diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya. Bayi dapat mengalami masalah gizi dan berisiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa.

Bayi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes saat dewasa. Sementara itu, bagi ibu yang terhambat menyusui secara langsung, salah satunya ibu pekerja, pemberian ASI dapat dilakukan dengan ASI Perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.

ASI perah merupakan salah satu cara efektif yang dilakukan oleh ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah.

“Jika ibu memiliki hambatan untuk menyusui bayi langsung, ibu dapat memberikan ASI perah. ASI perah yang direkomendasikan diberikan kepada bayi adalah ASI segar yang diperah pada hari itu atau pada hari sebelumnya, karena kandungan zat gizi masih optimal,” terang Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy.

Merujuk buku saku “Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader” terbitan Kemenkes RI tahun 2021, ASI yang baru diperah dan disimpan dalam cooler bag, lama penyimpanan 24 jam.

ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27 derajat sampai 32 derajat Celsius, sedangkan pada suhu kurang dari 25 derajat Celsius tahan 6-8 jam. ASI perah tahan 2-3 hari ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius.

ASIP yang ditaruh di freezer pada kulkas satu pintu, lama penyimpanan 2 minggu dengan suhu di bawah titik beku, -15 derajat sampai 0 derajat Celsius. ASI perah yang disimpan di freezer pada kulkas dua pintu dapat bertahan 3-6 bulan dengan suhu -20 derajat sampai -18 derajat Celsius.

Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Diberi Makanan Lain

Bagi bayi baru lahir, Direktur Gizi dan KIA Kemenkes Lovely Daisy menambahkan, pemberian makanan lain tidak boleh dilakukan. Dalam hal ini, bayi baru lahir sampai dia berusia 6 bulan, hanya diberikan ASI saja atau istilahnya ASI eksklusif.

ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali obat obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berumur 0-6 bulan. Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI.

Ketentuan di atas juga sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Makanan terbaik bagi bayi baru lahir adalah ASI. WHO merekomendasikan, sampai bayi berusia 6 bulan, tidak diberikan makanan atau minuman lain, kecuali obat dan vitamin atau bayi dengan indikasi medis,” tambah Daisy.

Jika pemberian selain ASI tetap dilakukan, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah infeksi pada bayi. Bayi dapat terkena diare dan meningitis.

“Tak hanya itu saja, bayi lebih mungkin mengalami intoleransi, bahkan bisa juga mengakibatkan alergi seperti eksim,” kata Daisy.

Pemberian makanan dan minuman lain pada bayi baru lahir juga dapat mengganggu proses menyusui. Makanan memberikan rasa kenyang pada bayi dan membuat bayi jarang menyusu, sehingga akan mengganggu produksi ASI.

Sumber: Kemkes

“Jadi, makanan dan suplemen prelaktal – makanan atau minuman selain ASI yang diberikan kepada bayi sebelum menyusui dalam 3 hari pertama kehidupan – hanya boleh diberikan jika ada indikasi medis,” ucap Direktur Lovely Daisy.

CARA MENGATASI HIPERTENSI

Cara Mengatasi Hipertensi
Ilustrasi - Pengukuran Tekanan Darah

CARA MENGATASI HIPERTENSI

Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa.1 Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan Riskesdas setinggi 34.1% pada populasi dewasa.2

Kondisi hipertensi sendiri seringkali tidak disadari oleh penderita, diperkirakan 46% orang dewasa tidak menyadari kondisi ini, dan hipertensi juga masih menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.3

Faktor Resiko Penyebab Hipertensi

Ada banyak faktor resiko yang menyebabkan hipertensi, dan beberapa faktor resiko ini dapat dicegah, seperti kebiasaan merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, jarangnya melakukan aktivitas fisik, konsumsi garam berlebihan, serta konsumsi alkohol.4

Kondisi lain yang tidak dapat dicegah yang menjadi faktor resiko hipertensi juga seperti adanya riwayat keluarga hipertensi, usia tua > 65 tahun, serta ketika ada kondisi penyerta seperti penyakit ginjal.3

Apakah ketika seseorang memiliki hipertensi langsung harus konsumsi obat? Tidak, seringkali ketika seseorang mengalami hipertensi, dokter akan menyarankan terlebih dahulu untuk dilakukan pola modifikasi gaya hidup sehat baik untuk pencegahan hipertensi serta untuk mendukung tata laksana hipertensi ketika sudah konsumsi obat.

Modifikasi gaya hidup dengan rutin sendiri dapat mengurangi hingga 15% kejadian komplikasi pada hipertensi.5

Baca juga Gejala Hipertensi dan Cara Mengatasinya

Cara mencegah Hipertensi

Pola pencegahan yang dapat kita lakukan sendiri contohnya seperti:3

Olahraga teratur setidaknya mininmal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu. Olahraga yang dapat dilakukan seperti senam aerobik, jalan atau berlari, bersepeda, serta berenang

Menjaga berat badan ideal dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengatur pola makan atau menurunkan berat badan pada kondisi kelebihan berat badan atau obesitas

Pola makan yang sehat dengan konsumsi makanan seimbang, menghindari makanan tinggi garam, lemak jenuh dan kolesterol. Membatasi konsumsi garam tidak melebihi 1 sendok teh per hari. Memperhatikan atau membatasi makanan cepat saji juga perlu dilakukan, karena makanan cepat saji umumnya memiliki kandungan garam yang cukup tinggi

Konsumsi buah – buahan segar, sayuran, ikan, serta penggunaan minyak olive juga disarankan. Konsumsi kopi tanpa gula, teh hijau atau teh hitam juga dapat dilakukan

Menghindari kebiasaan merokok serta paparan terhadap asap rokok (perokok pasif)

Menghindari konsumsi alkohol

Kita juga dapat melakukan pengecekan rutin terhadap tekanan darah kita secara mandiri di rumah.

Tetapi tetap disarankan untuk kontrol secara rutin ke dokter umum atau dokter spesialis jantung jika memiliki riwayat atau faktor resiko dari hipertensi itu sendiri, karena gejala hipertensi sendiri seperti nyeri kepala, nyeri dada, pusing, sulit bernafas, mual, muntah, penglihatan kabur, irama jantung tidak normal, seringkali kondisi ini dapat muncul ketika tekanan darah sudah mencapai ≥180/≥120 mmHg dan kondisi ini seringkali sudah mengalami komplikasi karena hipertensi itu sendiri, sehingga penting untuk kontrol sebelum gejala muncul.3

Pada akhirnya mengapa penting sekali untuk kita mencegah kondisi hipertensi? Karena kondisi hipertensi sendiri selain menjadi penyebab utama kematian dini, juga memiliki banyak komplikasi yang memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, atrial fibrilasi, serta kematian.3,5

Dalam mencapai keberhasilan pencegahan hipertensi dan keberhasilan mengontrol kondisi hipertensi dibutuhkan adanya kerja sama pasien dengan dokter atau kedisiplinan pasien dalam mengatur pola hidup sehat. Lebih baik mencegah sebelum mengobati.

Artikel ini ditulis dan ditinjau oleh : dr. Johanes David Hendrijanto / dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA

Sumber

Williams B, Mancia G, Spiering W, Agabiti Rosei E, Azizi M, Burnier M, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. European Heart Journal. 2018;39(33):3021–104.

Erni Astutik, Septa Indra Puspikawati, Desak Made Sintha Kurnia Dewi, Ayik Mirayanti Mandagi, Susy Katikana Sebayang. Prevalence and risk factors of high blood pressure among adults in Banyuwangi coastal communities, Indonesia. Ethiopian Journal of Health Sciences. 2020;30(6).

Hypertension [Internet]. World Health Organization. World Health Organization; 2023 [cited 2023Apr19]. SourceSource

Mills KT, Stefanescu A, He J. The Global Epidemiology of Hypertension. Nature Reviews Nephrology. 2020;16(4):223–37.

Iqbal AM, Jamal SF. Essential Hypertension. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Source Source 

Inovasi Pangkalan Satu Data

INOVASI PANGKALAN SATU DATA

Pangkalan Satu Data adalah inovasi puskesmas pangkalan dalam manajemen tata kelola data memanfaatkan GoogleDrive dengan menghubungkan 35 perangkat (laptop) atau lebih untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antara karyawan. Kedepan diharapkan bukan hanya perangkat laptop yang terhubung tetapi juga perangkat smartphone masing-masing Karyawan.

Pangkalan satu data untuk:

  1. Dokumen data Akreditasi
  2. Dokumen data Program
  3. Dokumen data Kepegawaian
  4. Dokumen data ketatausahaan lainnya 
  5. Dokumen data Pengelolaan Keuangan

Proses sederhana, sama dengan cara kita mengakses folder dalam keseharian. Saat kita membuka folder yang berisi file dan melakukan pengeditan, perubahan tersebut secara otomatis akan tersinkronisasi ke 35 perangkat (laptop). Tujuannya adalah:

  1. Mendapatkan data yang selalu terbaru langsung dari sumber.
  2. Memastikan tidak ada perbedaan data dari sumber yang sama.
  3. Menghindari penundaan dalam menerima data jika diminta secara mendadak.
  4. Pengguna dapat bekerja seperti biasa pada laptop mereka, namun semua pekerjaan di dalam folder tersebut akan tersinkronisasi secara otomatis.

Manfaat yang dirasakan oleh Inovasi Pangkalan Satu Data:

Saat Rekreditasi 

  1. Mempercepat karyawan dalam memerlukan data di luar Bab dan EP langsung dengan mengakses folder yang dibutuhkan
  2. Mengurangi konflik karyawan disaat meminta data antar BAB ataupun EP
  3. Mempermudah Kepala Puskesmas, Pj Admen, UKM, UKPP dan Mutu dalam memonitoring progress data
  4. Mempercepat editing saat surveior meminta perbaikan karena editor bisa langsung mengakses folder dan file yang diedit tanpa meminta dari penanggungjawab BAB/EP yang perbaikan

Pasca Reakreditasi:

  1. Mempermudah Pelaksana Pelayanan/Upaya Kesehatan jika memerlukan data antar Program tanpa meminta dikirimkan melalui media email, flasdisk ataupun melalui WA.
  2. Monitoring dari Kepala Puskesmas dan Pj relatif lebih mudah jika membutuhkan data mendadak bisa langsung mengakses folder yang diperlukan.
  3. Di dalam Pengelolaan Keuangan baik Pj Keuangan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Akuntan, Pengelola BOK mengakses data yang sama.
  4. Di dalam Pengelola Kepegawaian jauh lebih cepat dikarenakan Pengelola Kepegawaian dan Pegawai ybs mengakses folder yang sama

Keamanan

Sisi Keamanan diperlukan karena dalam Folder yang diakses/dibagipakaikan bisa disetting:

  1. bisa Diihat dan Diedit
  2. hanya bisa Dilihat
  3. hanya bisa Dilihat oleh karyawan tertentu
  4. Tidak bisa Dilihat dan Diedit oleh karyawan tertentu

Editing, Controling dan Monitoring Akun Pangkalan Satu Data

Inovasi Pangkalan Satu Data
Editing, Controling dan Monitoring Akun Pangkalan Satu Data Inovasi Pangkalan Satu Data
Inovasi Pangkalan Satu Data
Inovasi Pangkalan Satu Data - Cara mengakses sama seperti Folder Biasa.

Inovasi Pangkalan Satu Data - Kendali Surat Keluar secara elektronika diakses semua Karyawan
Inovasi Pangkalan Satu Data - Kendali Surat Keluar secara elektronika diakses semua Karyawan
Inovasi Pangkalan Satu Data - Kendali Surat Keluar secara elektronika diakses semua Karyawan
Inovasi Pangkalan Satu Data - Kendali Surat Masuk secara elektronika sudah diurutkan dapat diakses semua Karyawan sehingga tidak perlu mencari lagi secara manual.

[VIDEO] PANGKALAN SATU DATA

VIDEO Inovasi Pangkalan Satu Data [baru dibikinkan intronya]


Pandemic Fund Resmi Diluncurkan

Pandemic Fund Resmi Diluncurkan

Pandemic Fund Resmi Diluncurkan

Bali, 14 November 2022, Dana pandemi atau pandemic fund telah diluncurkan secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Minggu (14/11). Dana tersebut digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.

''Dalam jangka pendek ini pertama dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi, yang kedua membangun ekosistem kesehatan yang tersinergikan lintas negara,'' ujar Presiden RI Joko Widodo, Minggu (13/11).

Tiga tahun terakhir Indonesia menghadapi disrupsi terberat dalam seabad terakhir yaitu pandemi COVID-19. Presiden menilai dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi, dunia tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi.

Atas dasar itulah semua negara harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi.

''Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa dan meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global,'' ucap presiden.

Dengan semangat itulah, lanjut Jokowi, presidensi Indonesia di G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih andal terhadap krisis, serta lebih inklusif dan berkeadilan.

Perihal pembiayaan dibutuhkan sebesar 31,1 miliar dolar amerika serikat setiap tahunnya untuk membiayai sistem pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang. Ini hasil studi yang dilakukan Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal tahun ini.
Untuk itu G20 telah sepakat untuk membentuk dana pandemi bagi kepentingan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.

''Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara G20 dan non G20, serta dari lembaga-lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi, namun dana yang terkimpul masih belum mencukupi''.

''Saya mengharapkan dukungan yang lebih besar lagi untuk dana pandemi ini,'' tambah presiden.

Dikatakan Presiden Jokowi, selain kontribusi dana, dirinya mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif antara lain pembentukan platform koordinasi penanggulangan gangguan kesehatan, berbagai data genomik internasional untuk mendukung pemantauan patogen, pengembangan jaringan digital secara global, serta sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemic fund akan memberikan pembiayaan untuk kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi yang akan datang.

''Dana pandemi adalah landasan di mana kita akan membangun kembali dan memperkuat arsitektur kesehatan global. Ini merupakan kemajuan besar pertama dari prioritas jalur kesehatan G20 tahun ini,'' tutur Menkes Budi.

Menurutnya, kerja sama antara keuangan dan kesehatan sangat penting untuk mempersiapkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan banyak negara semakin bergerak menuju kehidupan normal baru dengan COVID-19. Namun jutaan kasus baru dan ribuan kematian masih dilaporkan setiap minggunya.

''Oleh karena itu penting bagi setiap negara memiliki dan pandemi untu pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di masa yang akan datang,'' ungkapnya.

 Sumber: Kemenkes

Integrasi Layanan Primer, Kemenkes akan Lengkapi Fasilitas di Puskesmas dan Posyandu

 

Integrasi Layanan Primer, Kemenkes akan Lengkapi Fasilitas di Puskesmas dan Posyandu

Puskesmas dan Posyandu memiliki peran untuk menjaga masyarakat tetap sehat. Untuk menunjang hal tersebut Kementerian Kesehatan akan melengkapi kebutuhan Puskesmas dan Posyandu mulai dari alat kesehatan, obat-obatan, hingga tenaga kesehatan.

Kondisinya saat ini di Kabupaten Timur Tengah Selatan terdapat 37 Puskesmas. Sebanyak 22 Puskesmas di antaranya merupakan Puskesmas prototipe dengan sarana prasarana memadai. Sisanya 15 Puskesmas belum prototipe.

Selain itu, dari 37 Puskesmas hanya 3 Puskesmas yang memiliki ambulans dan Puskesmas keliling. Sisanya hanya memiliki satu mobil ambulans yang juga berfungsi sebagai Puskesmas keliling.

''Saya titip Puskesmas dan Posyandu alat-alatnya akan dilengkapi, kader-kadernya akan diperhatikan, tenaga kesehatannya akan kita isi, dan mudah-mudahan bisa nanti membuat kesehatan Indonesia lebih baik,'' ujar Menkes Budi saat meninjau Puskesmas Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (19/10).

Pemenuhan kebutuhan di Puskesmas dan Posyandu merupakan upaya dari integrasi layanan primer (ILP) dalam mewujudkan transformasi layanan primer di Indonesia. Menkes Budi mengatakan hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan cara menjaga masyarakat tetap sehat.

''Jadi bukan menyembuhkan yang sakit tapi menjaga masyarakat agar tetap sehat, karena selama ini banyak program kita yang mengarah kepada bagaimana orang sakit itu disembuhkan. Padahal yang terpenting adalah menjaga masyarakat tetap sehat,'' tutur Menkes.

Cara paling mudah menjaga agar masyarakat tetap hidup sehat salah satu syaratnya adalah memaksimalkan peran Puskesmas dan Posyandu. Jadi tugasnya Puskesmas dan Posyandu, lanjut Menkes, adalah melakukan pencegahan dan edukasi kepada masyakat untuk membudayakan hidup bersih dan sehat.

Hal yang paling mudah dilakukan, menurut Menkes, adalah dengan memakan makanan yang sehat dan aktivitas fisik atau berolah raga.

''Makan nya harus bisa diatur jangan kebanyakan garam dan gula. Orang yang kebanyakan konsumsi gula dapat menyebabkan diabetes, kalau sudah kronis mesti cuci darah seminggu bisa sampai 3 atau 4 kali di rumah sakit dengan waktu 3 sampai 5 jam,'' ucap Menkes Budi.

Menkes Budi berpesan kepada kader-kader Posyandu dan Puskesmas untuk mengedukasi masyarakat mengenai makanan supaya jangan terlalu banyak konsumsi garam dan gula. Selanjutnya edukasi masyarakat untuk banyak bergerak, aktivitas fisik dan jangan takut untuk melakukan skrining kesehatan.

''Kita jaga jangan sampai seperti itu. tugasnya teman-teman di Posyandu dan Puskesmas melalui integrasi layanan primer akan diperbanyak jenis layanannya bukan hanya ibu hamil dan bayi, tapi dari mulai bayi hingga Lansia ada pelayanannya di Puskesmas dan Posyandu,'' tambah Menkes.

Transformasi Ketahanan Kesehatan Nasional, Kemenkes Luncurkan E-Katalog Obat dan Vaksin Tahun 2023

 

Transformasi Ketahanan Kesehatan Nasional, Kemenkes Luncurkan E-Katalog Obat dan Vaksin Tahun 2023
Dalam rangka mewujudkan Transformasi Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan secara resmi meluncurkan Katalog Elektronik Sektoral Kesehatan untuk obat dan vaksin di tahun 2023 pada Rabu (19/10) di Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengungkapkan peluncuran ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk menyediakan kebutuhan akan obat-obatan dan vaksin secara cepat dan tepat.

''Dengan adanya katalog elektronik ini, proses pengadaan lebih transparan dan terbuka sehingga akan menciptakan iklim usaha yang kompetitif, mendorong pengembangan mutu produk dengan harga yang wajar, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan kinerja mitra Pelaku Usaha Dalam Negeri,'' kata Sekjen Kunta.

Tak hanya itu, Sekjen menilai peluncuran E-Katalog menjadi momentum penting untuk mewujudkan transformasi kesehatan pilar ketiga yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan. Karenanya dalam E-Katalog Sektoral Kesehatan, akan dioptimalkan bagi penggunaan farmasi dan alat kesehatan produksi dalam negeri.

''Kita harapkan produk-produk farmasi yang telah dibuat dalam negeri mendapatkan prioritas dalam pengadaan barang dan jasa, langkah ini untuk mencapai kemandirian industri alat kesehatan lainnya dan mendukung agar alkes produksi UMKM bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri,'' ujar Sekjen.
Keberpihakan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, diupayakan semakin meningkat. Sejak peluncuran Katalog Elektronik Sektoral Kesehatan pada 11 Februari 2022 lalu sampai saat kini, sebanyak 84.000 produk telah ditayangkan, terdiri dari produk obat-obatan termasuk fitofarmaka, vaksin, dan alat kesehatan serta produk jasa operasional lainnya (seperti ATK, jasa keamanan, jasa kebersihan, dan lainnya).

Jumlah transaksi per tanggal 18 Oktober 2022 tercatat sebesar Rp. 6,64 triliun, yang merupakan transaksi tertinggi apabila dibandingkan dengan katalog sektoral maupun katalog pemerintah lokal lainnya di Indonesia.

Sekjen berharap dengan diluncurkannya E-Katalog Sektoral Kesehatan Tahun 2023 kian meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri serta meningkatkan kemampuan distribusi yang lebih baik, sehingga nantinya Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan alat kesehatan impor.

''Saya berharap melalui pertemuan pada hari ini, para pelaku usaha dalam waktu dekat sudah dapat melaksanakan proses penayangan obat tahun 2023 dengan lancar,'' pesan Sekjen.
''Saya juga berpesan agar dalam prosesnya nanti dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan menjaga integritas Institusi Kementerian Kesehatan dan diri kita dari perbuatan tercela dan bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),'' lanjut Sekjen.
Back To Top